Beberapa daerah yang
menjadi sentra produksi mangga di Jawa Barat yaitu Indramayu, Cirebon, dan
Majalengka. Mangga varietas Gedong Gincu adalah salah satu produk buah unggulan
yang terus diharapkan dapat meningkat produktifitasnya. Bulan Oktober hingga
November secara umum merupakan masa panen mangga Gedong Gincu. Pada rentang
waktu tersebut juga merupakan waktu tingginya serangan hama penyakit pada
tanaman mangga.
Pemupukan pada budidaya
mangga Gedong Gincu dibedakan menjadi 2 bagian yaitu pemupukan pada tanaman
belum menghasilkan (fase juvenil) dan pemupukan pada tanaman menghasilkan. Pedoman
pemupukan mangga Gedong Gincu pada masa belum menghasilkan yaitu sebagai
berikut :
Umur Tanaman
(tahun)
|
Pupuk organik
(kg/pohon)
|
Urea (gram/pohon)
|
SP-36 (gram/pohon)
|
KCl (gram/pohon)
|
1
|
10
|
250
|
100
|
250
|
2
|
20
|
300
|
150
|
300
|
3
|
40
|
350
|
200
|
350
|
4
|
40
|
400
|
250
|
400
|
Pada tanaman menghasilkan,
sebelum melakukan pemupukan perlu membasahi tanah sampai pada kapasitas lapang.
Air tanah tidak boleh tergenang pada permukaan tanah. Berikut ini adalah dosis
pemupukan tanaman mangga Gedong Gincu pada fase tanaman menghasilkan :
Umur Tanaman
(tahun)
|
Pupuk organik
(kg/pohon)
|
KNO3 (gram/pohon)
|
5
|
50
|
200
|
6 sampai 8
|
70
|
300
|
Lebih dari 8
|
90
|
400
|
Pada saat menjelang
berbunga, KNO3 diberikan seperempat dosis. Pada saat buah telah
muncul sebesar kelereng, pemberian pupuk organik dan KNO3 masing-masing
setengah dosis. Perawatan tanaman juga perlu dilakukan terutama sanitasi
kebun mangga agar meminimalisir serangan OPT pada tanaman mangga yang sedang
dibudidayakan.
Sumber : SOP Mangga Gedong Gincu off season Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu Dinas Pertanian Jawa Barat 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar