Buah mangga, selain dapat dikonsumsi langsung juga dapat
diolah menjadi manisan. Salah satu olahan manisan mangga yang sudah terkenal di
Cirebon yaitu hasil olahan Bapak Sukardi, warga blok Kepudang desa Kedungdawa
Kedawung. Beliau awalnya hanya pemasok mangga untuk industri manisan, seriring
berjalannya waktu, beliau mempelajari
proses pembuatan manisan. Pada akhirnya beliau memutuskan untuk mencoba
membuat manisan mangga sendiri. Tahun 2002, beliau sudah memproduksi manisan
mangga dan dijual di toko-toko kecil dengan harga Rp 30.000/kg.
Bapak Sukardi, pemilik home industry manisan mangga |
Hampir
sebagian besar manisan mangga yang dijual di sepanjang jalan Kedawung hingga ke
Plered merupakan manisan hasil olahan home
industri milik Bapak Sukardi. Beliau sudah menggeluti usaha ini selama 15
tahun, mulai dari memproduksi sendiri hingga saat ini dibantu oleh 5 orang
karyawan. Beliau juga memberdayakan warga sekitar rumah beliau, terutama para
ibu rumah tangga untuk mengupas mangga ketika permintaaan manisan mangga sedang
melonjak naik. Semua mangga yang diproses adalah mangga yang berserat dengan
kematangan 80%. Mangga-mangga tersebut sebagian besar berasal dari para petani
mangga di Arjunawinangun.
Proses pembuatan manisan mangga |
Pemasaran
manisan mangga ini bukan hanya di wilayah Cirebon saja, saat ini berkembang
hingga ke wilayah Cianjur, Bandung, Surabaya bahkan ke Batam. Kemasan yang
dipakai bermacam-macam, mulai dari isi 2 ons, 2,5 ons hingga 25 kg disesuaikan
dengan permintaan pelanggan. Manisan mangga olahan Bapak Sukardi sudah memiliki
merk dagang sendiri yaitu DJ Danu Jaya namun beberapa pelanggan ada yang
membeli manisan mangga dengan diberi merek dagang sendiri sesuai dengan
masing-masing toko. Bisnis olahan manisan mangga milik Pak Sukardi terus
berupaya memperbaiki kualitas produk dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan oleh dinas perindustrian dan perdagangan, kementrian pertanian
hingga pelatihan yang diadakan oleh LPPM IPB di SEAFAST Techno Park IPB tahun 2014. Pelatihan-pelatihan yang beliau
ikuti menambah wawasan dalam meningkatkan kualitas produk mulai dari pemilihan
bahan baku, proses produksi hingga kemasan produk, selain itu juga pelatihan
dapat memperluas jaringan pemasaran.
Produk manisan mangga yang telah beredar di pasaran |
Kesuksesan
bisnis Pak Sukardi ini tidak diraih secara instan, jatuh bangun dalam usaha
sudah sering beliau alami. Kondisi tersulit yang pernah beliau alami adalah
ketika harga mangga sangat tinggi, sedangkan permintaan pasar banyak. Pada
kondisi seperti ini beliau tidak mungkin menaikkan harga, terkadang beliau
memilih impas atau bahkan merugi agar permintaan konsumen tetap terpenuhi. Modal
yang beliau gunakan untuk berbisanis manisan mangga inipun beliau jaga agar
tidak ada yang bersangkutan dengan riba. Inilah salah satu prinsip hidup yang
beliau pegang selama ini. “Usaha bukan saja untuk mencari keuntungan, namun
juga keberkahan, Saya benar-benar tidak ingin berurusan dengan riba.”, tegas
beliau [fr].