Rabu, 31 Mei 2017

Olahan Manisan Mangga, Buah Tangan Khas Cirebon



Buah mangga, selain dapat dikonsumsi langsung juga dapat diolah menjadi manisan. Salah satu olahan manisan mangga yang sudah terkenal di Cirebon yaitu hasil olahan Bapak Sukardi, warga blok Kepudang desa Kedungdawa Kedawung. Beliau awalnya hanya pemasok mangga untuk industri manisan, seriring berjalannya waktu, beliau mempelajari  proses pembuatan manisan. Pada akhirnya beliau memutuskan untuk mencoba membuat manisan mangga sendiri. Tahun 2002, beliau sudah memproduksi manisan mangga dan dijual di toko-toko kecil dengan harga Rp 30.000/kg. 

Bapak Sukardi, pemilik home industry manisan mangga
Hampir sebagian besar manisan mangga yang dijual di sepanjang jalan Kedawung hingga ke Plered merupakan manisan hasil olahan home industri milik Bapak Sukardi. Beliau sudah menggeluti usaha ini selama 15 tahun, mulai dari memproduksi sendiri hingga saat ini dibantu oleh 5 orang karyawan. Beliau juga memberdayakan warga sekitar rumah beliau, terutama para ibu rumah tangga untuk mengupas mangga ketika permintaaan manisan mangga sedang melonjak naik. Semua mangga yang diproses adalah mangga yang berserat dengan kematangan 80%. Mangga-mangga tersebut sebagian besar berasal dari para petani mangga di Arjunawinangun. 

Proses pembuatan manisan mangga

Pemasaran manisan mangga ini bukan hanya di wilayah Cirebon saja, saat ini berkembang hingga ke wilayah Cianjur, Bandung, Surabaya bahkan ke Batam. Kemasan yang dipakai bermacam-macam, mulai dari isi 2 ons, 2,5 ons hingga 25 kg disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Manisan mangga olahan Bapak Sukardi sudah memiliki merk dagang sendiri yaitu DJ Danu Jaya namun beberapa pelanggan ada yang membeli manisan mangga dengan diberi merek dagang sendiri sesuai dengan masing-masing toko. Bisnis olahan manisan mangga milik Pak Sukardi terus berupaya memperbaiki kualitas produk dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas perindustrian dan perdagangan, kementrian pertanian hingga pelatihan yang diadakan oleh LPPM IPB di SEAFAST Techno Park IPB tahun 2014. Pelatihan-pelatihan yang beliau ikuti menambah wawasan dalam meningkatkan kualitas produk mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga kemasan produk, selain itu juga pelatihan dapat memperluas jaringan pemasaran. 

Produk manisan mangga yang telah beredar di pasaran
Kesuksesan bisnis Pak Sukardi ini tidak diraih secara instan, jatuh bangun dalam usaha sudah sering beliau alami. Kondisi tersulit yang pernah beliau alami adalah ketika harga mangga sangat tinggi, sedangkan permintaan pasar banyak. Pada kondisi seperti ini beliau tidak mungkin menaikkan harga, terkadang beliau memilih impas atau bahkan merugi agar permintaan konsumen tetap terpenuhi. Modal yang beliau gunakan untuk berbisanis manisan mangga inipun beliau jaga agar tidak ada yang bersangkutan dengan riba. Inilah salah satu prinsip hidup yang beliau pegang selama ini. “Usaha bukan saja untuk mencari keuntungan, namun juga keberkahan, Saya benar-benar tidak ingin berurusan dengan riba.”, tegas beliau [fr].



Tidak ada komentar:

Posting Komentar