Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah di Jawa
Barat yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Cirebon
terletak pada 108o40’-108o48’ BT dan 6o30’- 7o00’
LS. Luas wilayah Kabupaten Cirebon yaitu 990,36 km2. Daratan Cirebon
terletak memanjang dari Barat Laut ke Tenggara. Berdasarkan relief permukaan
bumi, Kabupaten Cirebon dibagi menjadi dua bagian yaitu dataran rendah di
sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa dengan ketinggian 0-10 mdpl dan dataran
tinggi dengan ketinggian 11-130 mdpl yang terletak berdekatan dengan Kabupaten
Majalengka & Kuningan. Jenis tanah yang berada di wilayah Kabupaten
Cirebon. Jenis tanah yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon yaitu tanah
Litasol, Aluvial, Grumosol, Mediteran, Latosol, Podsolik, Regosol, dan
Gleihumus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten
Cirebon tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Cirebon mencapai 2.293.397 jiwa
dengan kepadatan penduduk rata-rata 2.316 jiwa/km2. Sektor pertanian
merupakan salah satu sektor penting di wilayah Kabupaten Cirebon. Sektor
tersebut meyumbang sekitar 30% dari Produk Domestik Regional Bruto. Peningkatan
produksi tanaman pangan terutama padi sawah di wilayah Kabupaten Cirebon pada
tahun 2014 sebesar 129.889 ton. Salah satu sentra
tanaman padi di Cirebon adalah kecamatan Gegesik yang mampu menghasilkan 71.522 ton padi sawah dengan lahan
seluas 10.446 ha. Produksi gabah kering panen di kecamatan Gegesik pada tahun
2014 mencapai 620.788 ton.
Potensi
Kabupaten Cirebon bukan hanya tanaman pangan (padi) namun juga dalam perikanan.
Jenis budidaya perikanan yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon di antaranya
yaitu perikanan darat (kolam dan waduk), perikanan tamabak, dan perikanan laut.
Wilayah yang menjadi sentra perikanan di Kabupaten Cirebon yaitu Kecamatan
Kapetakan yang mempunyai lahan tambak seluas 2.035,24 ha dengan produksi terbesar
mencapai 4.361,42 ton. Komoditi
perikanan tambak yang mempunyai hasil produksi terbesar adalah udang Vaname
dengan total produksi pada tahun 2014 mencapai 469,18 ton/ha.
Petani padi di Cirebon |
Total luas lahan pertanian di wilayah Kabupaten
Cirebon yaitu 53.000 ha. Komoditas yang menjadi andalan Cirebon yaitu padi
sawah (tanaman pangan) yang tersebar di 40 kecamatan dengan luas lahan mencapai
46.000 ha. Sisa lahan seluas 7.000 ha dibudidayakan untuk komoditas lain.
Pengelolaan komoditas unggulan sesuai dengan program pemerintah yaitu UPSUS
PAJALE yang juga disesuaikan dengan potensi lahan Cirebon yaitu padi sawah,
jagung (hanya jagung manis), dan kedelai (hanya di lahan kering seperti di
Walahan dan Cupang). Kondisi cuaca selama tahun 2016 yang cenderung kemarau basah
serta perbaikan sumber dan saluran irigasi menjadi faktor pendukung bagi petani
untuk lebih memilih menanam padi sawah daripada komoditas lainnya. Komoditas
seperti jagung dan kedelai hanya sebagai selingan rotasi tanaman agar dapat
memutus organisme pengganggu tanaman di lahan. Wilayah yang menjadi sentra
tanaman bawang merah yaitu di kecamatan Pabedilan dengan total produksi
sebanyak 1.084,3 ton/ha, kecamatan Gebang dengan total produksi sebanyak 651,1
ton/ha, kecamatan Losari dengan total produksi sebanyak 562,4 ton/ha. Komoditas
unggulan lainnya yaitu tebu saat ini kondisinya cukup memprihatinkan karena
dari tiga pabrik gula yang ada di Cirebon sudah ada satu pabrik gula Karangsuwung
yang ditutup karena suplai bahan baku tebu berkurang.
Lahan bawang merah di Gebang, Cirebon |
Komoditas yang juga menjadi icon wilayah Cirebon yaitu mangga Gedong Gincu dengan sentra
produksi berada di wilayah Sedong, Greged, Beber yang berada di dataran tinggi.
Total produksi mangga di Kabupaten Cirebon mencapai 31,12 ton/ha. Distribusi
mangga Gedong Gincu sudak menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan
sudah menembus pasar luar negeri seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura,
Jepang, dan Belanda.
Potensi sumber daya alam yang berlimpah tidak akan
mampu memberikan kebermanafaatan jika tidak dikelola dengan baik oleh sumber
daya manusia yang unggul dan terampil. Potensi sumber daya manusia dalam sektor
pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon terutama para petani belum bisa
dikatakan berada dalam kondisi yang prima. Usia rata-rata petani di wilayah ini
umumnya lebih dari 40 tahun sehingga regenarasi sebagai petani muda bisa
dikatakan agak terlambat. Perlu adanya regenarasi yang baik karena dengan tenaga
“renta” yang dimiliki para petani membutuhkan bantuan tenaga dengan cara
mekanisasi teknologi pertanian. Selain itu, dari sisi aparatur juga berkurang
jumnlahnya dikarenakan adanya memoratorium pegawai negeri sipil sehingga
diperlukan para penyuluh swakarsa atau mandiri dari kalangan masyarakat
terutama yang menekuni bidang pertanian untuk saling berbagi ilmu dengan para
petani. Upaya pemberdayaan sumber daya manusia dalam sektor pertanian dalam
pemerintahan dilakukan dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan struktural dan
berkala. Upaya pemberdayaan sumber daya manusia dari aparatur ke petani
dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan bagi para petani
terkait ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dalam bidang pertanian serta
pemenuhan infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian seperti saluran irigasi,
jalan usaha tani, dan sarana mekanisasi (traktor, mesin rice transplanter, combine
harvester, power tracer).
Ketersambungan antara sumber daya alam dengan sumber
daya manusia dalam sektor pertanian diperlukan untuk memaksimalkan potensi yang
dimiliki oleh masing-masing. Upaya untuk menjembatani keduanya juga dilakukan
oleh aparatur dengan menyesuaikan potensi spesifik yang dimiliki oleh
masing-masing daerah. Contohnya di kecamatan Pasaleman merupakan wilayah tadah
hujan dan juga tidak ada sumber irigasi maupun saluran irigasi sehingga
komoditas yang ditanam yaitu tebu atau kedelai relatif lebih sedikit
membutuhkan air bagi pertumbuhannya dibandingkan dengan padi sawah yang umumnya
ditanam di wilayah lain di Cirebon. Wilayah-wilayah tersebut didorong untuk
tetap produktif dengan komoditas yang dapat dibudidayakan dengan kondisi alam
dan infrastruktur yang tersedia. Transfer ilmu terkait budidaya komoditas yang
spesifik ataupun memiliki kendala tertentu juga harus tetap dilakukan semua
potensi dapat tetap dimaksimalkan potensinya. Penggalian inovasi terkait
budidaya pertanian maupun mekanisasi pertanian yang muncul secara swadaya dari
kalangan petani terus diupayakan agar inovasi tersebut dapat bermanfaat bagi
petani di wilayah tertentu namun juga para petani di wilayah lainnya.
Kegiatan budidaya tanaman tidak lepas dari penangan
pasca panen terutam pasca panen primer. Pengelolaan pasca panen primer yang
baik mampu mengurangi tingkat losing hasil
panen dengan cukup signifikan. Beberapa alat mekanisasi pertanian yang ada saat
ini juga sudah terbukti dapat mengurangi losing
hasil panen. Berkurangnya losing hasil
panen secara nyata juga mengurangi kerugian yang dialami oleh petani akibat losing.
Sektor pertanian di wilayah Cirebon tidak berdiri
sendiri. Banyak hal yang bisa dikembangkan dari sektor pertainan, misalnya
wisata berbasis pertanian atau yang lebih dikenal dengan istilah agrowisata.
Salah satu agrowisata di wilayah Cirebon yang sedang dikembangkan di Cirebon
yaitu Agrowisata Kebun Mangga Gedong Gincu di wilayah Sedong. Pengembangan ini
merupakan kerjasama antar beberapa pihak seperti Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian,
serta masyarakat setempat. Agrowisata ini masih dalam tahap pengembangan namun
sudah menarik minat pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia bahkan
beberapa wisatawan asing juga melakukan study
banding di tempat ini. Kebun agrowisata ini juga pernah dikunjungi oleh
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono yang melakukan kegiatan
petik mangga Gedong Gincu langsung dari pohonnya.
Program unggulan dari dari Bupati Cirebon melalui Dinas
Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan diantaranya yaitu ketahanan
pangan dengan meningkatkan luas tanam, meningkatkan produktifitas sehingga
produksi juga akan meningkat. Dalam hal perluasan tanam, perlu juga
memperhatikan faktor ekologi sehingga tidak mengganggu keseimbangan alam.
Pembukaan lahan baru terutama untuk lahan sawah dengan jalan pembukaan lahan
hutan sangat dihindari karena akan merusak ekosistem yang ada. Sejauh ini upaya
mencetak sawah baru dilakukan dengan cara memanfaatkan lahan yang masih
menganggur misalnya bekas lahan tebu diolah kembali dan dijadikan sawah.
Bapak Feri Fajri Ka.Seksi Sarpras Pertanian Dinas Pertanian Kab. Cirebon |
Aktifitas yang mencakup dunia pertanian dimulai dari sektor hulu hingga hilir, mulai dari penyiapan lahan, budidaya tanaman, panen, hingga pasca panen primer. Berbagai macam aktifitas tersebut akan berjalan dengan baik jika semua aktifitas tersambung secara kontinyu satu dengan yang lainnya. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Feri Fajri selaku Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, “Peran pemerintah dalam menghubungkan aktifitas pertanian dari hulu hingga hilir berupa pengurangan biaya dalam usaha tani dengan pemberian stimulan sarana produksi usaha tani. Pada saat panen dan pasca panen terdapat juga bantuan berupa RMU.” Salah satu kendala yang dialami oleh para petani yaitu kesulitan memperoleh permodalan sehingga aktifitas budidaya menjadi terhambat. Salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah yaitu dengan memberikan bantuan dana yang bergulir bagi permodalan dalam usaha tani kepada para petani. Bantuan ini biasa disebut dengan PUAP. Setiap Gapoktan mendapat bantuan dana sebesar satu juta rupiah untuk dipinjamkan kepada anggota kelompoknya. Pengembalian pinjaman modal tersebut dilakukan secara berjangka dengan tambahan jasa yang pengelolaannya tetap dilakukan oleh kelompok tani dan dikembalikan dalam bentuk SHU ataupun yang lainya. Bantuan dana permodalan tersebut untuk mencegah para petani meminjam modal kepada pihak yang mengambil keuntungan dan menyulitkan petani dalam pengembaliannya seperti pinjaman kepada rentenir. Saat ini juga sudah berjalan asuransi usaha tani padi. Sistem asuransi tersebut yaitu untuk setiap luasan 1 hektar lahan sawah besaran premi asuransinya Rp 180.000,- yang disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp 144.000,- sehingga petani hanya membayar premi sebesar Rp 36.000,- dalam waktu satu kali musim tanam. Klaim yang bisa diajukan oleh petani untuk setiap luasan 1 hektar sawah sebesar Rp 6.000.000,-. Syarat pengajuan asuransi tersebut dengan menyertakan surat rekomendasi resmi dari petugas POPT (Penggali Organisme Pengganggu Tanaman) terkait adanya kegagalan panen karena serangan orgenisme pengganggu tanaman. Kegagalan yang bisa diajukan untuk menerima asuransi tersebut bukan hanya kegagalan karna serangan OPT namun juga karena kekeringan maupun bencana banjir.
Asuransi Usaha Padi Sumber gambar : www.psp.pertanian.go.id |
Pertanian merupakan penyangga suatu bangsa. Potensi
pertanian yang dimiliki suatu wilayah harus dimanfaatkan dan diberdayakan demi
kemakmuran rakyat. Kita semua merindukan dunia pertanian kita berdiri di atas
kaki kita sendiri, tidak disetir maupun diintervensi pihak manapun yang akan
merugikan rakyat. Bapak Feri Fajri selaku Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon
mengungkapkan kita berhutang budi kepada para petani. Jika saja para petani
hanya menanam untuk diri sendiri dan tidak bersedia menjual hasil panennya maka
apa yang akan kita makan. Jika hal ini terjadi bisa saja orang kota menjadi
kanibal karena memakan sesame manusia. Kesejahteraan para petani merupakan
tanggungjawab semua elemen bangsa. Para petani adalah penolong negeri.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Ok
Hapus