Sabtu, 13 Mei 2017

Menilik Potensi Cirebon sebagai Salah Satu Lumbung Pertanian Jawa Barat

Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Cirebon terletak pada 108o40’-108o48’ BT dan 6o30’- 7o00’ LS. Luas wilayah Kabupaten Cirebon yaitu 990,36 km2. Daratan Cirebon terletak memanjang dari Barat Laut ke Tenggara. Berdasarkan relief permukaan bumi, Kabupaten Cirebon dibagi menjadi dua bagian yaitu dataran rendah di sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa dengan ketinggian 0-10 mdpl dan dataran tinggi dengan ketinggian 11-130 mdpl yang terletak berdekatan dengan Kabupaten Majalengka & Kuningan. Jenis tanah yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon. Jenis tanah yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon yaitu tanah Litasol, Aluvial, Grumosol, Mediteran, Latosol, Podsolik, Regosol, dan Gleihumus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Cirebon mencapai 2.293.397 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 2.316 jiwa/km2. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting di wilayah Kabupaten Cirebon. Sektor tersebut meyumbang sekitar 30% dari Produk Domestik Regional Bruto. Peningkatan produksi tanaman pangan terutama padi sawah di wilayah Kabupaten Cirebon pada tahun 2014 sebesar 129.889 ton. Salah satu sentra tanaman padi di Cirebon adalah kecamatan Gegesik yang mampu menghasilkan 71.522 ton padi sawah dengan lahan seluas 10.446 ha. Produksi gabah kering panen di kecamatan Gegesik pada tahun 2014 mencapai 620.788 ton.

Potensi Kabupaten Cirebon bukan hanya tanaman pangan (padi) namun juga dalam perikanan. Jenis budidaya perikanan yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon di antaranya yaitu perikanan darat (kolam dan waduk), perikanan tamabak, dan perikanan laut. Wilayah yang menjadi sentra perikanan di Kabupaten Cirebon yaitu Kecamatan Kapetakan yang mempunyai lahan tambak seluas 2.035,24 ha dengan produksi terbesar mencapai 4.361,42 ton. Komoditi perikanan tambak yang mempunyai hasil produksi terbesar adalah udang Vaname dengan total produksi pada tahun 2014 mencapai 469,18 ton/ha. 

Petani padi di Cirebon

Total luas lahan pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon yaitu 53.000 ha. Komoditas yang menjadi andalan Cirebon yaitu padi sawah (tanaman pangan) yang tersebar di 40 kecamatan dengan luas lahan mencapai 46.000 ha. Sisa lahan seluas 7.000 ha dibudidayakan untuk komoditas lain. Pengelolaan komoditas unggulan sesuai dengan program pemerintah yaitu UPSUS PAJALE yang juga disesuaikan dengan potensi lahan Cirebon yaitu padi sawah, jagung (hanya jagung manis), dan kedelai (hanya di lahan kering seperti di Walahan dan Cupang). Kondisi cuaca selama tahun 2016 yang cenderung kemarau basah serta perbaikan sumber dan saluran irigasi menjadi faktor pendukung bagi petani untuk lebih memilih menanam padi sawah daripada komoditas lainnya. Komoditas seperti jagung dan kedelai hanya sebagai selingan rotasi tanaman agar dapat memutus organisme pengganggu tanaman di lahan. Wilayah yang menjadi sentra tanaman bawang merah yaitu di kecamatan Pabedilan dengan total produksi sebanyak 1.084,3 ton/ha, kecamatan Gebang dengan total produksi sebanyak 651,1 ton/ha, kecamatan Losari dengan total produksi sebanyak 562,4 ton/ha. Komoditas unggulan lainnya yaitu tebu saat ini kondisinya cukup memprihatinkan karena dari tiga pabrik gula yang ada di Cirebon sudah ada satu pabrik gula Karangsuwung yang ditutup karena suplai bahan baku tebu berkurang. 

Lahan bawang merah di Gebang, Cirebon

Komoditas yang juga menjadi icon wilayah Cirebon yaitu mangga Gedong Gincu dengan sentra produksi berada di wilayah Sedong, Greged, Beber yang berada di dataran tinggi. Total produksi mangga di Kabupaten Cirebon mencapai 31,12 ton/ha. Distribusi mangga Gedong Gincu sudak menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan sudah menembus pasar luar negeri seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Belanda.

Potensi sumber daya alam yang berlimpah tidak akan mampu memberikan kebermanafaatan jika tidak dikelola dengan baik oleh sumber daya manusia yang unggul dan terampil. Potensi sumber daya manusia dalam sektor pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon terutama para petani belum bisa dikatakan berada dalam kondisi yang prima. Usia rata-rata petani di wilayah ini umumnya lebih dari 40 tahun sehingga regenarasi sebagai petani muda bisa dikatakan agak terlambat. Perlu adanya regenarasi yang baik karena dengan tenaga “renta” yang dimiliki para petani membutuhkan bantuan tenaga dengan cara mekanisasi teknologi pertanian. Selain itu, dari sisi aparatur juga berkurang jumnlahnya dikarenakan adanya memoratorium pegawai negeri sipil sehingga diperlukan para penyuluh swakarsa atau mandiri dari kalangan masyarakat terutama yang menekuni bidang pertanian untuk saling berbagi ilmu dengan para petani. Upaya pemberdayaan sumber daya manusia dalam sektor pertanian dalam pemerintahan dilakukan dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan struktural dan berkala. Upaya pemberdayaan sumber daya manusia dari aparatur ke petani dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan bagi para petani terkait ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dalam bidang pertanian serta pemenuhan infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian seperti saluran irigasi, jalan usaha tani, dan sarana mekanisasi (traktor, mesin rice transplanter, combine harvester, power tracer).

Ketersambungan antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia dalam sektor pertanian diperlukan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing. Upaya untuk menjembatani keduanya juga dilakukan oleh aparatur dengan menyesuaikan potensi spesifik yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Contohnya di kecamatan Pasaleman merupakan wilayah tadah hujan dan juga tidak ada sumber irigasi maupun saluran irigasi sehingga komoditas yang ditanam yaitu tebu atau kedelai relatif lebih sedikit membutuhkan air bagi pertumbuhannya dibandingkan dengan padi sawah yang umumnya ditanam di wilayah lain di Cirebon. Wilayah-wilayah tersebut didorong untuk tetap produktif dengan komoditas yang dapat dibudidayakan dengan kondisi alam dan infrastruktur yang tersedia. Transfer ilmu terkait budidaya komoditas yang spesifik ataupun memiliki kendala tertentu juga harus tetap dilakukan semua potensi dapat tetap dimaksimalkan potensinya. Penggalian inovasi terkait budidaya pertanian maupun mekanisasi pertanian yang muncul secara swadaya dari kalangan petani terus diupayakan agar inovasi tersebut dapat bermanfaat bagi petani di wilayah tertentu namun juga para petani di wilayah lainnya.

Kegiatan budidaya tanaman tidak lepas dari penangan pasca panen terutam pasca panen primer. Pengelolaan pasca panen primer yang baik mampu mengurangi tingkat losing hasil panen dengan cukup signifikan. Beberapa alat mekanisasi pertanian yang ada saat ini juga sudah terbukti dapat mengurangi losing hasil panen. Berkurangnya losing hasil panen secara nyata juga mengurangi kerugian yang dialami oleh petani akibat losing.

Sektor pertanian di wilayah Cirebon tidak berdiri sendiri. Banyak hal yang bisa dikembangkan dari sektor pertainan, misalnya wisata berbasis pertanian atau yang lebih dikenal dengan istilah agrowisata. Salah satu agrowisata di wilayah Cirebon yang sedang dikembangkan di Cirebon yaitu Agrowisata Kebun Mangga Gedong Gincu di wilayah Sedong. Pengembangan ini merupakan kerjasama antar beberapa pihak seperti Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian, serta masyarakat setempat. Agrowisata ini masih dalam tahap pengembangan namun sudah menarik minat pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia bahkan beberapa wisatawan asing juga melakukan study banding di tempat ini. Kebun agrowisata ini juga pernah dikunjungi oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono yang melakukan kegiatan petik mangga Gedong Gincu langsung dari pohonnya.

Program unggulan dari dari Bupati Cirebon melalui Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan diantaranya yaitu ketahanan pangan dengan meningkatkan luas tanam, meningkatkan produktifitas sehingga produksi juga akan meningkat. Dalam hal perluasan tanam, perlu juga memperhatikan faktor ekologi sehingga tidak mengganggu keseimbangan alam. Pembukaan lahan baru terutama untuk lahan sawah dengan jalan pembukaan lahan hutan sangat dihindari karena akan merusak ekosistem yang ada. Sejauh ini upaya mencetak sawah baru dilakukan dengan cara memanfaatkan lahan yang masih menganggur misalnya bekas lahan tebu diolah kembali dan dijadikan sawah.

Bapak Feri Fajri Ka.Seksi Sarpras Pertanian Dinas Pertanian Kab. Cirebon

Aktifitas yang mencakup dunia pertanian dimulai dari sektor hulu hingga hilir, mulai dari penyiapan lahan, budidaya tanaman, panen, hingga pasca panen primer. Berbagai macam aktifitas tersebut akan berjalan dengan baik jika semua aktifitas tersambung secara kontinyu satu dengan yang lainnya. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Feri Fajri selaku Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, “Peran pemerintah dalam menghubungkan aktifitas pertanian dari hulu hingga hilir berupa pengurangan biaya dalam usaha tani dengan pemberian stimulan sarana produksi usaha tani. Pada saat panen dan pasca panen terdapat juga bantuan berupa RMU.” Salah satu kendala yang dialami oleh para petani yaitu kesulitan memperoleh permodalan sehingga aktifitas budidaya menjadi terhambat. Salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah yaitu dengan memberikan bantuan dana yang bergulir bagi permodalan dalam usaha tani kepada para petani. Bantuan ini biasa disebut dengan PUAP. Setiap Gapoktan mendapat bantuan dana sebesar satu juta rupiah untuk dipinjamkan kepada anggota kelompoknya. Pengembalian pinjaman modal tersebut dilakukan secara berjangka dengan tambahan jasa yang pengelolaannya tetap dilakukan oleh kelompok tani dan dikembalikan dalam bentuk SHU ataupun yang lainya. Bantuan dana permodalan tersebut untuk mencegah para petani meminjam modal kepada pihak yang mengambil keuntungan dan menyulitkan petani dalam pengembaliannya seperti pinjaman kepada rentenir. Saat ini juga sudah berjalan asuransi usaha tani padi. Sistem asuransi tersebut yaitu untuk setiap luasan 1 hektar lahan sawah besaran premi asuransinya Rp 180.000,- yang disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp 144.000,- sehingga petani hanya membayar premi sebesar Rp 36.000,- dalam waktu satu kali musim tanam. Klaim yang bisa diajukan oleh petani untuk setiap luasan 1 hektar sawah sebesar Rp 6.000.000,-. Syarat pengajuan asuransi tersebut dengan menyertakan surat rekomendasi resmi dari petugas POPT (Penggali Organisme Pengganggu Tanaman) terkait adanya kegagalan panen karena serangan orgenisme pengganggu tanaman. Kegagalan yang bisa diajukan untuk menerima asuransi tersebut bukan hanya kegagalan karna serangan OPT namun juga karena kekeringan maupun bencana banjir.

Asuransi Usaha Padi
Sumber gambar : www.psp.pertanian.go.id

Pertanian merupakan penyangga suatu bangsa. Potensi pertanian yang dimiliki suatu wilayah harus dimanfaatkan dan diberdayakan demi kemakmuran rakyat. Kita semua merindukan dunia pertanian kita berdiri di atas kaki kita sendiri, tidak disetir maupun diintervensi pihak manapun yang akan merugikan rakyat. Bapak Feri Fajri selaku Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon mengungkapkan kita berhutang budi kepada para petani. Jika saja para petani hanya menanam untuk diri sendiri dan tidak bersedia menjual hasil panennya maka apa yang akan kita makan. Jika hal ini terjadi bisa saja orang kota menjadi kanibal karena memakan sesame manusia. Kesejahteraan para petani merupakan tanggungjawab semua elemen bangsa. Para petani adalah penolong negeri. 

2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus