Kamis, 15 Desember 2016

Beberapa Penyakit pada Tanaman Cabai



Penyakit pada tanaman cabai yang muncul pada masa pertumbuhan vegetatif yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris adalah bercak bakteri dengan gejala bercak awal pada daun berbentuk lingkaran kemudian menjadi nekrotik coklat bercak pada bagian bawah daun seperti menonjol. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari lahan yang pernah mempunyai riwayat terkena bercak bakteri serta menggunakan pupuk secara berimbang. Penginggian guludan juga dapat mencegah penyakit ini. Tanaman muda yang terinfeksi penyakit ini harus dimusnahkan dan disulam dengan tanaman baru. 

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum spp. yaitu antraknosa. Gejala penyakit ini berupa mati pucuk ke bagian bawah. Daun, ranting dan cabang busuk, kering berwarna coklat kehitaman. Dapat juga muncul benjolan pada batang.  Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan cara pemupukan secara berimbang serta sanitasi tanaman yang telah terkena penyakit.

Penyakit layu fusarium yang biasanya banyak menyerang tanaman cabai disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Gejala yang muncul dimulai dengan bagian daun yang atas berwarna kekuningan dan layu secara bertahap dan permanen. Jaringan vaskular pada batang bawah dekat akar berwarna kecoklatan. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari lahan yang pernah mempunyai riwayat terkena bercak bakteri serta menggunakan pupuk secara berimbang. Tanaman muda yang terinfeksi penyakit ini harus dimusnahkan dan disulam dengan tanaman baru.

Penyakit yang menyerang buah diantaranya busuk basah yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora. Gejala yang muncul diawali dengan busuk basah pada bagian tangkai dan kelopak buah. Jaringan buah bagian bawah yang terlkuka bisa melebar merusak bagian dalam daging buah sehingga buah cabai menjadi lunak dan berlendir. Buah terinfeksi lama kelamaan akan kering setelah semua isinya keluar akan tetap menggantung taransparan seperti kantung. Pencegahan dan pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu rapat, sanitasi kebun dari sisa-sisa tanaman yang terinfeksi penyakit, pemanenen dilakukan pada saat cuaca kering, menghindari buah memar atau luka pada saat pemanenan, menyimpan hasil panen di tempat yang teduh, serta disarankan untuk menambahkan khlor pada saat pencucian buah cabai dan segera mengeringkannya saat selesai dicuci.


Sumber : Buku Penyakit Penting Tanaman Cabai dan Pengendaliannya, Balitsa 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar