Cabai merah dan bawang
merah, selain ditetapkan sebagai komoditas strategis bahan pangan setelah padi,
jagung dan kedelai juga merupakan bahan baku industri. Cabai dan bawang merah
juga merupakan salah satu komoditas pertanian dengan daya adaptasi yang luas
mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yaitu tanah yang subur dan
gembur serta memiliki sistem drainase dan aerasi yang baik.
Permintaan cabai merah dan bawang merah yang terus meningkat di pasar apalagi pada saat hari hari besar keagamaan belum bias diimbangi dengan suplai mencukupi disebabkan beberapa hal diantaranya belum stabilnya rantai pasok serta menurunnya hasil akibat kendala budidaya.
Permintaan cabai merah dan bawang merah yang terus meningkat di pasar apalagi pada saat hari hari besar keagamaan belum bias diimbangi dengan suplai mencukupi disebabkan beberapa hal diantaranya belum stabilnya rantai pasok serta menurunnya hasil akibat kendala budidaya.
Salah satu kendala
budidaya yang dihadapi oleh petani adalah hama tikus yang disebabkan pola tanam
cabai dan bawang di beberapa daerah di Indonesia ditanam setelah dua kali tanam
padi. Hal ini menjadi salah satu sebab hama tikus masih menyerang lahan
pertanian ketika telah ditanam cabai merah atau bawang merah. Berkaitan dengan
hal tersebut, BPTP Yogyakarta telah mencoba sistem tumpang sari antara bawang
merah dan cabai merah yang diharapkan mampu mengurangi serangan hama tikus
serta untuk meningkatkan produksi cabai merah dan bawang merah.
Hasil yang didapatkan
dari penelitian ini yaitu produktivitas bawang merah tertinggi sebanyak 18,69
ton/ha dicapai dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm. Produktivitas cabai merah
tertinggi 4,79 ton/ha dicapai dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm dengan waktu
tanam cabai merah dimulai saat 2 minggu setelah tanam bawang merah. Dalam
penelitian ini, bawang merah mengalami penyusutan hasil sebesar 12-13% setelah
disimpan selama 1,5 bulan. Sistem tumpang sari cabai merah dan bawang merah
mampu mengurangi sarangan hama tikus. Selam dilakukannya penelitian ini tidak
ada serangan hama tikus sama sekali. Sistem tumpang sari ini dapat diterapkan para petani cabai merah dan bawang merah untuk meningkatkan produktivitas cabai
merah dan bawang merah juga untuk mengurangi serangan hama tikus yang kerap
terjadi.
Sumber
acuan : PKHT IPB dan Buletin Teknik Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar