Kamis, 08 Desember 2016

Rekomendasi Dosis Pemupukan Jeruk




Dosis Pemupukan

Menentukan dosis pupuk dengan pendekatan paling mudah dan sederhana adalah berdasarkan umur tanaman dan hasil panen dikombinasi dengan analisis tanah.

Rekomendasi berdasarkan umur tanaman digunakan terutama pada periode tanaman belum menghasilkan buah (TBM). Awalnya, tanaman perlu dipupuk N lebih banyak agar pertumbuhan vegetatifnya optimal. Saat berumur 3 tahun, tanaman mulai memasuki transisi menuju periode menghasilkan buah/dewasa (TM) sehingga porsi P dan K ditingkatkan guna mendukung pembentukan organ generatifnya. Walaupun tanaman muda membutuhkan dosis pupuk lebih rendah, aplikasinya harus lebih sering karena jangkaun akar untuk menyerap pupuk masih sempit/terbatas.

Pada umur 4 tahun ke atas, pupuk diaplikasikan dua kali setahun yaitu setelah panen dan empat bulan setelah pemupukan pertama (Tabel 1).

Tabel 1.  Rekomendasi Pemupukan Jeruk Berdasarkan Umur Tanaman

Umur (tahun)
Gram/pohon/aplikasi
Aplikasi Pupuk
N
P2O5  
K2O
1
10 s/d 20
5 s/d 10
5
2 – 3  kali/tahun
2
25 s/d 40
15 s/d 20
10 s/d 15
3 – 4 kali/tahun
3
40 s/d 75
25 s/d 40
20 s/d 30
3 – 4 kali/tahun
4
80 s/d 120
50 s/d 75
40 s/d 50
2 – 3 kali/tahun
5
125 s/d 150
80 s/d 100
60 s/d 80
2 kali/tahun

Pada tanaman dewasa (TM) yang telah melewati fase kecepatan pertumbuhan vegetatif maksimal ( > 5 tahun), dosis pupuk  bisa didekati dengan menghitung hasil panen buah.  Berdasarkan pendekatan ini, dosis pupuk yang harus diaplikasikan setara dengan 2 sampai 3% dari total bobot buah yang dipanen.

Setiap jenis jeruk menghendaki komposisi unsur yang berbeda, untuk jeruk siam adalah 10 N : 7 P2O5 : 2 K2O, keprok adalah 5 N : 2 P2O5 : 3 K2O, dan pamelo adalah 2 N : 1 P2O5 : 4 K2O. Dosis tersebut (Tabel 2) dibagi dua untuk diaplikasikan setelah panen dan saat pembesaran buah (4 bulan kemudian).

Tabel 2. Rekomendasi Pemupukan untuk Jeruk Siam, Keprok dan Pamelo Berdasarkan Hasil Panen

Panen (kg/ph)
Dosis (g/phn/th)
Jeruk Siam
Jeruk Keprok
N
P2O5
K2O
N
P2O5
K2O
25
262 s/d 395
185 s/d 275
53 s/d 77
278 s/d 417
90 s/d 136
182 s/d  273
50
525 s/d 790
370 s/d 550
105 s/d 155
556 s/d 833
182 s/d 273
364 s/d 545
75
790 s/d 1185
555 s/d 830
157 s/d 233
833 s/d 1.250
273 s/d 409
545 s/d 818
100
1.050 s/d 1580
740 s/d 1.100
210 s/d 315
909 s/d 1.364
364 s/d 545
727 s/d 1.090

Panen (kg/ph)
Dosis (g/phn/th)
Jeruk Pamelo
N
P2O5
K2O
25
143 s/d 214
71 s/d 107
289 s/d 429
50
286 s/d 429
143 s/d 214
571 s/d 857
75
429 s/d 643
214 s/d 321
857 s/d 1.286
100
571 s/d 857
286 s/d 429
1.143 s/d 1.714

Cara Pemupukan
Tahun pertama dan kedua, pupuk kandang dan dolomit disebar dibawah tajuk pada akhir musim kemarau, kemudian dicampur tanah sedalam 10 cm. Tahun berikutnya pupuk kandang dicampur kapur (jika diperlukan) dimasukkan kedalam parit melingkar dibawah tepi tajuk sedalam 20 cm kemudian ditutup tanah.
Pupuk kimia diaplikasikan sekitar 4 minggu kemudian. Caranya adalah pupuk campuran dimasukkan ke dalam lubang tugal atau parit pupuk kandang/dolomit sedalam 10 – 15  cm, kemudian ditutup tanah.Untuk tanah-tanah bertekstur kasar, dan tanah yang memiliki kapasitas pengikatan P tinggi (tanah masam dan andisol), aplikasi pupuk dalam lubang tugal (4 – 8 lubang/pohon) lebih dianjurkan dibandingkan dengan disebar dalam parit melingkar. Segera basahi tanah (irigasi ringan) setelah aplikasi pupuk agar akar tidak terbakar. Pupuk mikro aplikasinya paling mudah dan efektif adalah melalui daun. Pupuk mikro disemprotkan pada daun pada pagi hari sebanyak 2 sampai 3 kali pada saat pertunasan.


Sumber : Balitjestro


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar