Dosis
Pemupukan
Menentukan dosis pupuk
dengan pendekatan paling mudah dan sederhana adalah berdasarkan umur tanaman
dan hasil panen dikombinasi dengan analisis tanah.
Rekomendasi
berdasarkan umur tanaman digunakan terutama pada periode tanaman belum menghasilkan
buah (TBM). Awalnya, tanaman perlu dipupuk N lebih banyak agar pertumbuhan
vegetatifnya optimal. Saat berumur 3 tahun, tanaman mulai memasuki
transisi menuju periode menghasilkan buah/dewasa (TM) sehingga porsi P dan K
ditingkatkan guna mendukung pembentukan organ generatifnya. Walaupun tanaman muda
membutuhkan dosis pupuk lebih rendah, aplikasinya harus lebih sering karena
jangkaun akar untuk menyerap pupuk masih sempit/terbatas.
Pada umur 4 tahun ke
atas, pupuk diaplikasikan dua kali setahun yaitu setelah panen dan empat bulan
setelah pemupukan pertama (Tabel 1).
Tabel 1.
Rekomendasi Pemupukan Jeruk Berdasarkan Umur Tanaman
Umur (tahun)
|
Gram/pohon/aplikasi
|
Aplikasi Pupuk
|
||
N
|
P2O5
|
K2O
|
||
1
|
10 s/d 20
|
5 s/d 10
|
5
|
2 – 3 kali/tahun
|
2
|
25 s/d 40
|
15 s/d 20
|
10 s/d 15
|
3 – 4 kali/tahun
|
3
|
40 s/d 75
|
25 s/d 40
|
20 s/d 30
|
3 – 4 kali/tahun
|
4
|
80 s/d 120
|
50 s/d 75
|
40 s/d 50
|
2 – 3 kali/tahun
|
5
|
125 s/d 150
|
80 s/d 100
|
60 s/d 80
|
2 kali/tahun
|
Pada tanaman dewasa (TM)
yang telah melewati fase kecepatan pertumbuhan vegetatif maksimal ( > 5
tahun), dosis pupuk bisa didekati dengan menghitung hasil panen
buah. Berdasarkan pendekatan ini, dosis pupuk yang harus diaplikasikan
setara dengan 2 sampai 3% dari total bobot buah yang dipanen.
Setiap jenis jeruk
menghendaki komposisi unsur yang berbeda, untuk jeruk siam adalah 10 N : 7 P2O5 : 2 K2O, keprok adalah 5 N : 2 P2O5 : 3 K2O, dan pamelo adalah 2 N : 1 P2O5 : 4 K2O. Dosis tersebut (Tabel 2) dibagi dua untuk
diaplikasikan setelah panen dan saat pembesaran buah (4 bulan kemudian).
Tabel 2. Rekomendasi
Pemupukan untuk Jeruk Siam, Keprok dan Pamelo Berdasarkan Hasil Panen
Panen (kg/ph)
|
Dosis (g/phn/th)
|
|||||
Jeruk Siam
|
Jeruk Keprok
|
|||||
N
|
P2O5
|
K2O
|
N
|
P2O5
|
K2O
|
|
25
|
262 s/d 395
|
185 s/d 275
|
53 s/d 77
|
278 s/d 417
|
90 s/d 136
|
182 s/d 273
|
50
|
525 s/d 790
|
370 s/d 550
|
105 s/d 155
|
556 s/d 833
|
182 s/d 273
|
364 s/d 545
|
75
|
790 s/d 1185
|
555 s/d 830
|
157 s/d 233
|
833 s/d 1.250
|
273 s/d 409
|
545 s/d 818
|
100
|
1.050 s/d 1580
|
740 s/d 1.100
|
210 s/d 315
|
909 s/d 1.364
|
364 s/d 545
|
727 s/d 1.090
|
Panen (kg/ph)
|
Dosis (g/phn/th)
|
||
Jeruk Pamelo
|
|||
N
|
P2O5
|
K2O
|
|
25
|
143 s/d 214
|
71 s/d 107
|
289 s/d 429
|
50
|
286 s/d 429
|
143 s/d 214
|
571 s/d 857
|
75
|
429 s/d 643
|
214 s/d 321
|
857 s/d 1.286
|
100
|
571 s/d 857
|
286 s/d 429
|
1.143 s/d 1.714
|
Cara
Pemupukan
Tahun pertama dan kedua,
pupuk kandang dan dolomit disebar dibawah tajuk pada akhir musim kemarau,
kemudian dicampur tanah sedalam 10 cm. Tahun berikutnya pupuk kandang dicampur
kapur (jika diperlukan) dimasukkan kedalam parit melingkar dibawah tepi tajuk
sedalam 20 cm kemudian ditutup tanah.
Pupuk kimia diaplikasikan
sekitar 4 minggu kemudian. Caranya adalah pupuk campuran dimasukkan ke dalam
lubang tugal atau parit pupuk kandang/dolomit sedalam 10 – 15 cm,
kemudian ditutup tanah.Untuk tanah-tanah bertekstur kasar, dan tanah yang
memiliki kapasitas pengikatan P tinggi (tanah masam dan andisol), aplikasi
pupuk dalam lubang tugal (4 – 8 lubang/pohon) lebih dianjurkan dibandingkan
dengan disebar dalam parit melingkar. Segera basahi tanah (irigasi ringan)
setelah aplikasi pupuk agar akar tidak terbakar. Pupuk mikro aplikasinya
paling mudah dan efektif adalah melalui daun. Pupuk mikro disemprotkan pada
daun pada pagi hari sebanyak 2 sampai 3 kali pada saat pertunasan.
Sumber : Balitjestro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar